Selasa, 20 Desember 2011

War of 50-55s #1: Tomioka (M42) Auto Chinon 55/1.2

Ciamik Dengan Romantic Glow


Sama seperti kebanyakan fotografer pemula, punya lensa bukaan aperture (F) besar menjadi suatu kebanggaan, ibaratnya walaupun jarang dipakai, asal punya lensa tersebut, seperti serasa mempunyai pusaka sakti. Sayangnya, budget "pengacara" (pengangguran banyak acara) tak setebal pengacara beneran seperti OC Kaligis, Ruhut S dll membuat rasanya punya lensa f1.2 AF seperti mimpi yang tak mungkin digapai. Akhirnya saya melirik lensa manual saja demi memuaskan hasrat saya mempunyai "pusaka sakti" hehehe. Saya pernah diberi wejangan oleh suhu motret saya kalau lensa manual walaupun sudah tua tapi kualitas optiknya bagus, asli beling kaca, bukan plastik atau mika yang dipake di lensa-lensa low end jaman sekarang.
coatingnya optiknya benar-benar tebal, mengandung thorium (radio aktif)

beruntung saya mendapatkan lensa ini dengan kondisi hampir mulus


 di wide open cenderung soft dengan adanya glow yang wajar 
menurut saya malah menambah kesan romantic
Bokehnya ciamik bener, membuat foto terkesan 3D


Bermain strobist 1 flash (minolta 5400 HSS) membuat kesan foto semakin 3D


all photo taken with Sony Alpha 300 + Tomioka Auto Chinon 55/1.2 + Minolta 5400 HSS
lokasi di Candi Boko, Yogyakarta 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar